Pelajar Bahasa Inggris Yang Ideal
Idealnya, setiap orang yang belajar bahasa asing akan mempunyai empat keterampilan (skill), yaitu :
- Listening (mendengarkan)
- Speaking (berbicara)
- Reading (membaca)
- Writing (menulis)
Keempat keterampilan ini saling berkaitan satu sama lain. Orang yang menguasai keempatnya akan mengusai bahasa asing secara pasif dan aktif.
A. Listening
Listening adalah kemampuan mendengarkan sekaligus memahami pembicaraan orang lain. Untuk mengukur listening skill, kita bisa menilai dari kemampuan kita dalam mengulangi pembicaraan orang lain, setidaknya, pemahaman kita akan kehendak pembicara secara garis besar. Jika kita masih merasa kurang bisa menangkap pembicaraan oranglain, maka hal ini menunjukkan kemampuan listening kita masih perlu diasah kembali. Listening bukan hanya mampu mendengarkan (karena pendengaran atau telinganya tidak bermasalah), namun juga mampu memahami apa yang didengarkan.
Orang-orang yang mengikuti ujian TOEFL (Test of English as Foreign Language) sering mengeluh tentang listening. Mereka mengalami kesulitan ketika mengerjakan Listening Comprebension, yakni 50 soal dalam TOEFL yang seluruhnya diperdengarkan melalui kaset hanya satu kali. Peserta tes hanya menghadapi lembar jawaban dengan pilihan jawaban A, B, C, atau D. Jika mereka kurang terbiasa mendengarkan percakapan dalam bahasa inggris, maka kemungkinan bisa mengerjakan sangat kecil. Diantara ketiga model soal TOEFL (Listening Comprebension, Structure and Written Expression, dan Reading Comprebension), Listening Comprebension biasanya paling sedikit menyumbangkan skor. mereka lebih mengandalkan Structure and Written Expression atau Reading Comprebension untuk meningkatkan nilai skor TOEFL.
Untuk meningkatkan kemampuan listening, kita harus membiasakan diri untuk mendengarkan percakapan dalam bahasa inggris. Ini dapat dilakukan dengan mendengarkan kaset-kaset percakapan, misalnya Tell Me More, Tuning in the USA, dan lain-lain.
Film-film asing (barat) juga sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan listening. menonton film sebenarnya lebih efektif daripada sekedar mendengarkan kaset karena kita tidak hanya mendengar, namun juga melihat gerak bibir pembicaraanya. Hanya saja, ketika menonton film asing, kita biasanya terlalu fokus pada alur ceritanya yang dapat diketahui dari teks terjemahannya. Kita jarang membandingkan terjemahan yang ada dengan percakapan atau dialog pemainnya. Padahal, meskipun berupa terjemahan bebas, terjemahan dalam film sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan listening dan menambah kosakata bahasa inggris.
Cara lain untuk meningkatkan kemampuan listening adalah dengan sesering mungkin berbicara langsung dengan orang asing (foreigner). ini bukan hal yang sulit, namun membutuhkan keberanian dan rasa percaya diri yang besar. Kita dapat menjumpai para turis asing di tempat-tempat wisata. Mereka biasanya tidak keberatan jika diajak berbincang. Jika sedang sibuk atau tidak mau diganggu, mereka akan berbicara dengan terus terang. Keberanian dan rasa percaya diri akan semakin tumbuh kalau sering diasah.
Ada satu kiat untuk meningkatkan keberanian berbicara dengan turis asing. Mereka yang dari Eropa biasanya menggunakan bahasa inggris sebagai alat komunikasi walaupun bahasa nasionalnya buka bahasa inggris, misalnya orang Jerman atau Prancis. Untuk melatih keberanian, kita dapat berbicara dengan mereka. Kemampuan mereka tidak jauh dengan kemampuan kita karena mereka juga tidak cukup fasih dan lancar. Oleh karena itu, percakapan mereka lebih mudah dipahami karena tidak jauh berbeda dengan kita. Jika telah terbiasa latiah seperti ini, maka anda akan mempunyai kepercayaan diri dan keberanian yang besar untuk berbicara dengan orang Eropa atau wilayah lain yang bahasa nasionalnya adalah bahasa inggris, misalnya oang Inggris, Amerika Serikat, atau Australia. Kemampuan listening anda akan mengalami kemajuan dengan pesat.
B. Speaking
Speaking adalah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Kemampuan ini sangat membantu anda dalam mengikuti ujian IELTS (International English Language Testing System), yaitu sistem tes bahasa Inggris di tingkat internasional. Salah satu bagian yang diujikan dalam IELTS adalah speaking, maka skor dalam ujian IELTS dipastikan akan rendah.
Untuk menguji apakah speaking kita sudah baik atau belum, kita perlu berbicara dengan turis asing. Jika mereka memahami pembicaraan kita, maka speaking kita berarti lumayan baik. Sebaliknya, jika mereka terlihat bingung memahami apa yang kita maksudkan, maka itu menunjukkan bahwa kita belum mempunyai speaking yang bagus. Kita dianggap benar-benar menguasai speaking jika pengucapan maupun logat kita benar-benar seperti gaya orang asing. Jika kita hanya sering mempraktikkan speaking dengan teman-teman (indonesia) saja, maka speaking kita belum teruji. Teman-teman kita memahami bahasa kita karena setiap hari bergaul dengan kita. Jadi, bahasa tubuhkita sudah dipahami oleh mereka. Namun, ketika kita berbicara dengan orang asing, maka mereka hanya mengenal bahasa kita. Mereka tidak mengenal karakter atau bahasa tubuh kita yang barangkali sangat khas.
Jika kita merasa bisa speaking, namun orang lain tidak memahami apa yang kita bicarakan, maka sebenarnya kita belum bisa speaking. Speaking adalah kemampuan berbicara dan pembicaraan kita dipahami orang lain. Seharusnya, mereka (orang asing) mengerti bahasa kita karena kita memang benar sesuai bahasa mereka, bukan karena mereka memaklumi kita. Kita tidak ingin seperti bayi yang tidak jelas bicaranya, namun dipahami orang lain. Kita seharusnya menjadi orang dewasa yang bahasanya jelas dan mudah dipahami. Meskipun begitu, kita pelu meniru bayi berkaitan dengan proses belajar bahasa ini (lihat pembicaraan filosofi bayi).
Speaking yang akan kita bicarakan ini biasanya menjadi tujuan utama setiap orang yang belajar bahasa asing (bahasa inggris). Jika ditanya alasan mengapa belajar bahasa inggris, maka mereka akan menjawab agar bisa berbicara bahasa Inggris. Bahkan, biasanya orang dianggap menguasai bahasa asing jika ia mampu berbicara dengan lancar dalam bahasa asing tersebut, terlepas apakah tata bahasanya benar atau tidak.
Speaking berkaitan dengan listening. Artinya apa yang kita bicarakan sebenarnya adalah pengulangan dari apa yang pernah kita dengar sebelumnya. Jika kita melakukan listening dengan teman kita, maka pelafalan atau kalimat yang kita ungkapkan tidak jauh berbeda dengan apa yang diucapkan teman kita. Jika kita melakukan listening dari orang asing, melalui film barat atau berbincang langsung di tempat wisata misalnya, maka speaking kita akan mendekati apa yang diucapkan orang asing tersebut.
Film-film asing (barat) juga sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan listening. menonton film sebenarnya lebih efektif daripada sekedar mendengarkan kaset karena kita tidak hanya mendengar, namun juga melihat gerak bibir pembicaraanya. Hanya saja, ketika menonton film asing, kita biasanya terlalu fokus pada alur ceritanya yang dapat diketahui dari teks terjemahannya. Kita jarang membandingkan terjemahan yang ada dengan percakapan atau dialog pemainnya. Padahal, meskipun berupa terjemahan bebas, terjemahan dalam film sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan listening dan menambah kosakata bahasa inggris.
Cara lain untuk meningkatkan kemampuan listening adalah dengan sesering mungkin berbicara langsung dengan orang asing (foreigner). ini bukan hal yang sulit, namun membutuhkan keberanian dan rasa percaya diri yang besar. Kita dapat menjumpai para turis asing di tempat-tempat wisata. Mereka biasanya tidak keberatan jika diajak berbincang. Jika sedang sibuk atau tidak mau diganggu, mereka akan berbicara dengan terus terang. Keberanian dan rasa percaya diri akan semakin tumbuh kalau sering diasah.
Ada satu kiat untuk meningkatkan keberanian berbicara dengan turis asing. Mereka yang dari Eropa biasanya menggunakan bahasa inggris sebagai alat komunikasi walaupun bahasa nasionalnya buka bahasa inggris, misalnya orang Jerman atau Prancis. Untuk melatih keberanian, kita dapat berbicara dengan mereka. Kemampuan mereka tidak jauh dengan kemampuan kita karena mereka juga tidak cukup fasih dan lancar. Oleh karena itu, percakapan mereka lebih mudah dipahami karena tidak jauh berbeda dengan kita. Jika telah terbiasa latiah seperti ini, maka anda akan mempunyai kepercayaan diri dan keberanian yang besar untuk berbicara dengan orang Eropa atau wilayah lain yang bahasa nasionalnya adalah bahasa inggris, misalnya oang Inggris, Amerika Serikat, atau Australia. Kemampuan listening anda akan mengalami kemajuan dengan pesat.
B. Speaking
Speaking adalah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Kemampuan ini sangat membantu anda dalam mengikuti ujian IELTS (International English Language Testing System), yaitu sistem tes bahasa Inggris di tingkat internasional. Salah satu bagian yang diujikan dalam IELTS adalah speaking, maka skor dalam ujian IELTS dipastikan akan rendah.
Untuk menguji apakah speaking kita sudah baik atau belum, kita perlu berbicara dengan turis asing. Jika mereka memahami pembicaraan kita, maka speaking kita berarti lumayan baik. Sebaliknya, jika mereka terlihat bingung memahami apa yang kita maksudkan, maka itu menunjukkan bahwa kita belum mempunyai speaking yang bagus. Kita dianggap benar-benar menguasai speaking jika pengucapan maupun logat kita benar-benar seperti gaya orang asing. Jika kita hanya sering mempraktikkan speaking dengan teman-teman (indonesia) saja, maka speaking kita belum teruji. Teman-teman kita memahami bahasa kita karena setiap hari bergaul dengan kita. Jadi, bahasa tubuhkita sudah dipahami oleh mereka. Namun, ketika kita berbicara dengan orang asing, maka mereka hanya mengenal bahasa kita. Mereka tidak mengenal karakter atau bahasa tubuh kita yang barangkali sangat khas.
Jika kita merasa bisa speaking, namun orang lain tidak memahami apa yang kita bicarakan, maka sebenarnya kita belum bisa speaking. Speaking adalah kemampuan berbicara dan pembicaraan kita dipahami orang lain. Seharusnya, mereka (orang asing) mengerti bahasa kita karena kita memang benar sesuai bahasa mereka, bukan karena mereka memaklumi kita. Kita tidak ingin seperti bayi yang tidak jelas bicaranya, namun dipahami orang lain. Kita seharusnya menjadi orang dewasa yang bahasanya jelas dan mudah dipahami. Meskipun begitu, kita pelu meniru bayi berkaitan dengan proses belajar bahasa ini (lihat pembicaraan filosofi bayi).
Speaking yang akan kita bicarakan ini biasanya menjadi tujuan utama setiap orang yang belajar bahasa asing (bahasa inggris). Jika ditanya alasan mengapa belajar bahasa inggris, maka mereka akan menjawab agar bisa berbicara bahasa Inggris. Bahkan, biasanya orang dianggap menguasai bahasa asing jika ia mampu berbicara dengan lancar dalam bahasa asing tersebut, terlepas apakah tata bahasanya benar atau tidak.
Speaking berkaitan dengan listening. Artinya apa yang kita bicarakan sebenarnya adalah pengulangan dari apa yang pernah kita dengar sebelumnya. Jika kita melakukan listening dengan teman kita, maka pelafalan atau kalimat yang kita ungkapkan tidak jauh berbeda dengan apa yang diucapkan teman kita. Jika kita melakukan listening dari orang asing, melalui film barat atau berbincang langsung di tempat wisata misalnya, maka speaking kita akan mendekati apa yang diucapkan orang asing tersebut.
Reference :
Kiat praktis belajar speaking [M. Solahudin]
ConversionConversion EmoticonEmoticon